Sirup Manis dari Desa Lapeo: Inovasi Mahasiswa KKN-PPM UGM Olah Air Kelapa Jadi Produk Bernilai Tambah

18 Aug 2025 BERITA
Desa Lapeo di Kecamatan
Campalagian, Sulawesi Barat, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi
kelapa sangat melimpah. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu permasalahan utama adalah air kelapa yang seringkali hanya dibuang
begitu saja tanpa diolah, sehingga menimbulkan
pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap. Untuk menjawab tantangan
tersebut, mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 Universitas Gadjah Mada (UGM)
menghadirkan program kerja inovatif berupa pelatihan pembuatan sirup dari air
kelapa.
Program ini lahir dari kepedulian
terhadap kondisi lingkungan serta keinginan untuk mengangkat potensi desa.
Selain mengurangi limbah air kelapa, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil alam sekitar. Dengan
sentuhan kreativitas dan
inovasi, air kelapa yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini dapat diolah
menjadi produk yang bernilai ekonomis. Melalui pemberdayaan masyarakat,
diharapkan akan tercipta
perputaran ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan di Desa Lapeo.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan
di Pantai Babatoa Lapeo, sebuah lokasi yang menjadi
pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN
Arung Campalagian 2025 mengundang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang ada di sekitar pantai. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan
inspirasi baru bagi UMKM untuk mengembangkan produk olahan lokal dengan
memanfaatkan potensi yang ada.
Selama pelatihan, peserta diajak
untuk langsung mempraktikkan cara mengolah air kelapa menjadi sirup. Proses
dimulai dari pemilihan air kelapa yang baik, kemudian dilakukan penyaringan,
perebusan dengan tambahan bahan alami, hingga akhirnya menghasilkan sirup
berwarna menarik yang siap dikemas dalam botol. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru,
tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga Desa Lapeo.
Antusiasme masyarakat dalam
kegiatan ini terlihat sangat tinggi. Banyak warga yang aktif bertanya mengenai
teknik pembuatan, cara penyimpanan, hingga strategi pemasaran produk sirup
kelapa. Salah satu warga bahkan menyampaikan bahwa produk ini dapat dijual di
warung, menunjukkan bahwa mereka langsung melihat peluang nyata dari pelatihan
ini. Lebih lanjut, beberapa warga juga mengusulkan untuk menambahkan logo pada kemasan agar
produk terlihat lebih menarik dan profesional.
Dengan harga bahan baku yang
murah dan mudah diperoleh, sirup air kelapa
memiliki prospek yang cukup cerah untuk dijadikan usaha rumahan. Selain
itu, produk ini juga memiliki nilai jual yang tinggi
karena termasuk dalam
kategori minuman sehat
dan alami. Dengan sedikit
inovasi dalam pengemasan, sirup kelapa berpotensi menembus pasar yang lebih
luas, baik di tingkat lokal maupun regional.
Program KKN Arung Campalagian
2025 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran
masyarakat akan pentingnya pengolahan hasil alam sekitar. Lebih dari sekadar
pelatihan, kegiatan ini juga menanamkan semangat kemandirian dan kreativitas
pada warga Desa Lapeo. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan lahir generasi
wirausaha baru yang mampu membawa perubahan positif bagi perekonomian desa.
Inovasi sederhana yang dilakukan
mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 ini menunjukkan bahwa solusi terhadap
permasalahan lingkungan dapat
sekaligus menjadi peluang
ekonomi baru. Air kelapa yang sebelumnya dianggap limbah kini menjadi produk
unggulan desa yang bernilai jual. Dengan dukungan masyarakat dan keberlanjutan
program, Desa Lapeo berpotensi menjadi contoh desa inovatif dalam pengolahan
sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
#KKN-PPMUGM #ArungCampalagian #DesaLapeo #SirupAirKelapa #PembangunanPartisipatif #DesaMaju #KecamatanCampalagian
Kegiatan Terbaru
Meriah, Silaturahmi Kemerdekaan HUT ke-80 RI di Polman, Passayang Sayang Menghibur Masyarakat ...
Silaturahmi Kemerdekaan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 berlangsung meriah di Lapangan Pancasila Pekkabata Polewali, Senin malam 18 Agustus 2025, Hadir Paskibraka Tahun 2025. Semarak, Stand Kuliner UMKM OPD lingkup Pemkab Polewali Mandar.Ketua Panitia HUT RI ke-80, Mohammad Jumadil.,ST.,M.AP dalam laporannya menyampaikan bahwa sejak dibentuknya panitia pada 31 Juli lalu, berbagai agenda langsung dijalankan. Mulai dari sosialisasi edaran Mensesneg RI tentang pengibaran bendera merah putih, pemasangan umbul-umbul, hingga pengibaran bendera yang mendapat apresiasi masyarakat sejak 1 Agustus."Meski dengan waktu singkat, panitia bersama tim kolaborasi dan inovasi sukses menggelar beragam kegiatan semarak, di antaranya Car Free Day dengan jalan sehat, senam massal, pemeriksaan kesehatan gratis, pemeriksaan hewan peliharaan gratis, literasi, hingga aksi bersih pantai dan bawah laut." JelasnyaKegiatan sosial juga dilakukan melalui program Bedah Rumah Merdeka bagi anak disabilitas di Kampung Ujung yang terwujud atas sinergi Pemkab Polewali Mandar, perguruan tinggi, dan sponsor. Selain itu, panitia juga melakukan kerja bakti di Taman Makam Pahlawan Rea Timur dalam rangka renungan suci, serta Jumat Bersih di Lapangan Pancasila demi memastikan upacara detik-detik proklamasi berjalan khidmat. Gerakan menanam pohon bersama komunitas pecinta alam Mapia turut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.Puncak peringatan ditandai dengan pengukuhan Paskibraka, upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih yang berjalan lancar, serta suksesnya putra-putri terbaik Polewali Mandar melaksanakan tugas sakral tersebut.Kemeriahan HUT RI ke-80 semakin terasa dengan adanya lomba kebersihan kelurahan dan desa yang diperpanjang hingga 31 Agustus, serta pesta rakyat yang menghadirkan stand kuliner dari setiap OPD lingkup Pemkab Polewali Mandar.Penampilan budaya khas mandar passayang sayang timmkesenian Polewali mandar pada peresmian jalur silopo Fahri Fadli. S.E Ketua DPRD kabupaten Polewali mandar, mnomen sangat bersejarah bagi kami, kegiatan ini luar biasa tahun ini sebab pemkab dan forkopimda dan masyarakat merayakan kemerdekaan bersama," Apresiasi menghadirkan pelaku UMKM, sesuai visi misi bagaiman meningkatkan ekonomi di Polewali mandar, Khususnya paskibraka apresiasi spesial selamat telah bertugas dengan maksimal, agar kedepan perlu dibuatkan prasasti atau moumen Andi depu yang diakui negara Polewali mandar memiliki pejuang kedepan apresiasi yang besemangat sehingga Polman dapat lebih maju kedepan, Jauh lebih baik."SebutnyaKhususnya paskibraka apresiasi spesial selamat telah bertugas dengan maksimal, agar kedepan perlu dibuatkan prasasti atau moumen Andi depu yang diakui negara Polewali mandar memiliki pejuang kedepan apresiasi yang besemangat sehingga Polman dapat lebih maju kedepan Jauh lebih baik Penghargaan Juara dua lomba vokal grup penyuluh KB polman, kemudian apresiasi kepada 12 Orang, pelaku usaha industri menengah dominasi Ibu Rumah Tangga, diberikan langsung Bupati dan Wakil Bupati Polewali mandar sertifikat Merek dari Kementrian Hukum RI Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...
Inovasi IoT Mahasiswa KKN-PPM UGM Arung Campalagian untuk Monitoring Suhu Sarang Penyu di Pantai Ba’batoa...
Di ujung barat Sulawesi Barat, tepatnya di Pantai Ba’batoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, berdiri sebuah organisasi nirlaba bernama Laut Biru. NGO ini berfokus pada pelestarian ekosistem laut, mulai dari konservasi penyu, konservasi terumbu karang, pemilahan sampah laut, hingga penanaman mangrove.Dalam upaya melestarikan penyu, Laut Biru mencatat tingkat keberhasilan penetasan telur mencapai 90 persen—angka yang patut dibanggakan. Namun, di balik keberhasilan tersebut, muncul persoalan baru: sebagian besar tukik yang menetas adalah betina. Fenomena ini terjadi karena suhu pasir di sarang penyu cenderung hangat, berkisar antara 28–30°C, yang lebih banyak menghasilkan tukik betina. Sebaliknya, tukik jantan terbentuk pada suhu lebih rendah, yakni 26–28°C.Sayangnya, Laut Biru belum memiliki perangkat untuk memantau suhu pasir sarang secara akurat dan berkelanjutan. Menjawab tantangan tersebut, 3 Mahasiswa dari tim KKN PPM UGM Arung Campalagian; Rizal Kurniawan Saputra (Teknik Elektro), Salma Nur Jihan (Teknologi Rekayasa Internet) dan Wahyudi Maulana (Teknik Fisika), berinisiatif membuat prototipe alat pemantau suhu berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu menampilkan data secara real- time. Alat yang dikembangkan menggunakan mikrokontroler ESP32 sebagai pusat kendali, serta dua sensor utama: DHT22 untuk mengukur suhu udara sekitar sarang, dan DS18B20 yang ditanam di dalam pasir untuk memantau suhu sarang secara langsung. Data suhu kemudian dapat dipantau secara daring, sehingga pihak Laut Biru bisa mengambil langkah antisipasi, misalnya mengatur naungan atau kelembapan, guna menyeimbangkan rasio kelamin tukik.Dengan inovasi ini, diharapkan konservasi penyu di Pantai Ba’batoa tidak hanya mempertahankan tingkat penetasan yang tinggi, tetapi juga menjaga keseimbangan populasi jantan dan betina demi keberlanjutan spesies di masa depan. Penulis : Rizal Kurniawan Saputra, Salma Nur Jihan, Wahyudi Maulana...
Selengkapnya...
Sirup Manis dari Desa Lapeo: Inovasi Mahasiswa KKN-PPM UGM Olah Air Kelapa Jadi Produk Bernilai Tambah...
Desa Lapeo di Kecamatan Campalagian, Sulawesi Barat, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi kelapa sangat melimpah. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu permasalahan utama adalah air kelapa yang seringkali hanya dibuang begitu saja tanpa diolah, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap. Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan program kerja inovatif berupa pelatihan pembuatan sirup dari air kelapa.Program ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi lingkungan serta keinginan untuk mengangkat potensi desa. Selain mengurangi limbah air kelapa, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil alam sekitar. Dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, air kelapa yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Melalui pemberdayaan masyarakat, diharapkan akan tercipta perputaran ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan di Desa Lapeo.Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Pantai Babatoa Lapeo, sebuah lokasi yang menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 mengundang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di sekitar pantai. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi UMKM untuk mengembangkan produk olahan lokal dengan memanfaatkan potensi yang ada.Selama pelatihan, peserta diajak untuk langsung mempraktikkan cara mengolah air kelapa menjadi sirup. Proses dimulai dari pemilihan air kelapa yang baik, kemudian dilakukan penyaringan, perebusan dengan tambahan bahan alami, hingga akhirnya menghasilkan sirup berwarna menarik yang siap dikemas dalam botol. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga Desa Lapeo.Antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini terlihat sangat tinggi. Banyak warga yang aktif bertanya mengenai teknik pembuatan, cara penyimpanan, hingga strategi pemasaran produk sirup kelapa. Salah satu warga bahkan menyampaikan bahwa produk ini dapat dijual di warung, menunjukkan bahwa mereka langsung melihat peluang nyata dari pelatihan ini. Lebih lanjut, beberapa warga juga mengusulkan untuk menambahkan logo pada kemasan agar produk terlihat lebih menarik dan profesional.Dengan harga bahan baku yang murah dan mudah diperoleh, sirup air kelapa memiliki prospek yang cukup cerah untuk dijadikan usaha rumahan. Selain itu, produk ini juga memiliki nilai jual yang tinggi karena termasuk dalam kategori minuman sehat dan alami. Dengan sedikit inovasi dalam pengemasan, sirup kelapa berpotensi menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.Program KKN Arung Campalagian 2025 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan hasil alam sekitar. Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini juga menanamkan semangat kemandirian dan kreativitas pada warga Desa Lapeo. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan lahir generasi wirausaha baru yang mampu membawa perubahan positif bagi perekonomian desa.Inovasi sederhana yang dilakukan mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 ini menunjukkan bahwa solusi terhadap permasalahan lingkungan dapat sekaligus menjadi peluang ekonomi baru. Air kelapa yang sebelumnya dianggap limbah kini menjadi produk unggulan desa yang bernilai jual. Dengan dukungan masyarakat dan keberlanjutan program, Desa Lapeo berpotensi menjadi contoh desa inovatif dalam pengolahan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi. #KKN-PPMUGM #ArungCampalagian #DesaLapeo #SirupAirKelapa #PembangunanPartisipatif #DesaMaju #KecamatanCampalagian...
Selengkapnya...
Khidmat, Tertib, dan Lancar: HUT RI ke-80 di Polewali Mandar...
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Lapangan Pancasila, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu 17 Agustus 2025 berlangsung khidmat, tertib, dan lancar. Sebanyak 77 putra-putri terbaik Paskibraka sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih, disaksikan ribuan peserta upacara yang terdiri dari ASN, pelajar, TNI-Polri, instansi pemerintah, serta masyarakat umum.Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud bertindak sebagai pembina upacara, sementara Ketua DPRD Polewali Mandar, Fahry Fadly membacakan teks Proklamasi. Pembacaan UUD 1945 dibawakan oleh Plt Asisten Administrasi Umum Pemkab Polman, I Nengah Tri Sumadana, AP., M.Si.Upacara turut dihadiri Forkopimda, Ketua TP PKK Polewali Mandar Hj. Indrayanah Samsul, tokoh masyarakat, tamu kehormatan Veteran, serta segenap undangan.Dalam amanatnya, Bupati H. Samsul Mahmud menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan upacara yang berjalan lancar di bawah cuaca cerah. “Dengan cuaca yang sangat bersahabat, perayaan HUT RI adalah momen mengenang jasa para pahlawan kita. Tentu hal ini menggugah kesadaran nasionalisme kita, semoga bangsa ini senantiasa diberkahi,” ujarnya.Upacara HUT RI ke-80 ini menjadi simbol persatuan, semangat perjuangan, serta wujud penghormatan kepada jasa para pahlawan bangsa.Apresiasi di Momentum Kemerdekaan di Polewali Mandar, pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80, Minggu, 17 Agustus 2025 di Lapangan Pancasila Pekkabata Polewali Mandar, dilakukan penyerahan penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada ASN Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, diantaranya: 30 Tahun – Muhammad Irwan, S.Ag., M.Kes (Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan SDM RSUD Hj. Andi Depu) 20 Tahun – Gazali, S.STP., M.Ec.Dev (Sekretaris Badan Keuangan Kab. Polewali Mandar) 10 Tahun – Suryanah, S.Pd (Guru SMPN Katumbangan Lemo, Polewali Mandar)Selain itu juga diserahkan piagam penghargaan, yakni:Juara 2 Tingkat Nasional Regional II Dataku Digital KDP Desa Galung LombokJuara 1 Kampung KB Tingkat Provinsi Sulbar Desa BatetangngaJuara 1 Rumah Dataku Kategori Digital Tingkat Provinsi Sulbar Desa Galung LombokJuara 1 Rumah Dataku Kategori Konvensional Tingkat Provinsi Sulbar Desa Karama Juara 3 Rumah Dataku Kategori Konvensional Tingkat Provinsi Sulbar Desa KenjeJuara 1 Ajang Kespro Kawula Muda Tingkat Provinsi Sulbar – SMPN 4 TinambungAcara ditutup dengan penyerahan paket merdeka kepada perwakilan Veteran RI oleh H. Samsul Mahmud Bupati Polewali Mandar, didampingi Forkopimda dan Plh Sekda H. Ahmad Saifuddin, SH., MM.Bangga atas dedikasi, prestasi, dan pengabdian yang terus mengharumkan Polewali Mandar di momen bersejarah kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.Tim Warta Kominfo Polewali Mandar...
Selengkapnya...