Lambang Daerah
DESKRIPSI LAMBANG KABUPATEN POLEWALI MANDAR
1. Dasar Lambang
Perisai berbentuk segi
2. Latar belakang
Latar belakang logo ini beralaskan corak sarung sutra mandar ( Sureq Pangulu/Salaka) adalah salah satu sureq sarung sutra mandar yang sarat dengan makna yang luhur yang harus dimiliki dan dipakai dalam berbagai upacara adat bagi Maraqdia dan Hadat di tanah Mandar.
Sureq Pangulu adalah salah satu corak khas sarung sutra mandar yang sangat terkenal diantara corak sarung sutera di Indonesia, bahkan mempunyai corak khusus yang melambangkan kebudayaan yang tinggi dari orang mandar. Hal tersebut dapat digali dari sejarah sarung yang bermula dari corak pagar yaitu garis silang kecil kecil yang mulanya dilukiskan dalam gerabah dari kebudayaan Kalumpang (Mamuju) sekitar 1500 SM.
Corak khas (Sureq) sarung sutra mandar tersebut telah diperdagankan diseluruh
Sewaktu Todilaling akan meninggalkan
Kehadiran Todilaling dengan sarungnya sebagai simbol persaudaran dikukuhkan dengan penananam sebuah batu besar di Bukit Pariaman yang disebut Batu Manda.
3. Makna warna kuning dalam berbagai simbol
Warna kuning dalam budaya mandar melambangkan keutamaan dalam sifat sifat berharkat dan bermartabat (malaqbi). Makna ini dapat ditemukan dalam budaya mandar yang diungkapkan diberbagai lontar yaitu : ”pelindo lindo maririo nanacanringo’o paqbanua” (anda diharuskan memiliki sifat yang berharkat dan bermartabat agar dicintai oleh rakyat) Denikian juga terdapat dalam lagu lagu mandar salah satunya berbunyi ” annaqTama dibuaro sau ditangnga saupaqnala lindo mariri”
a. Bintang
Bintang yang terletak di atas baju pasangan adalah simbol dari :
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kelima Sudutnya perlambang Lima Unsur nilai budaya tertinggi dalam Pancasila
- Bintang dalam Budaya Mandar merupakan Suatu tanda bagi para pelaut dalam menentukan suatu tujuan Akhir, bintang sangat memberi nuansa ilmu pengetahuan bahari yang terdapat dalam ” Paissangang Aposasiang” ( Ilmu yang berkaitan tentang
b. Rangkaian Padi dan Bunga Kelapa (mayang/burere)
Rangkaian Padi yang padat – berisi dan berwarna kuning keemasan melambangkan usaha menuju kemakmuran pangan. Posisinya yang melengkung mencerminkan sifat Malaqbiq ( mulia ) dan rendah hati (tawadhu) sebagai sumber kekuatan, inspirasi, sekaligus pedoman dalam berpemerintahan dan bermasyarakat. Adapun Mayang Kelapa berwarna kuning keemasan menggambarkan kekayaan sumber daya alam Polewali Mandar. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi ini dapat mendinamiskan kegiatan ekonomi dan meeningkatkan PAD. Mayang Kelapa ini terdiri dari : bakal kelapa ( Kalanjo ) berjumlah 17, tangkai bunga kelapa ( burewe ) berjumlah 8, helai daun kelapa dan daun padi berjumlah 4 dan 5 menyesuaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 – 8 – 1945. Adapun sebuah mayang kelapa ( lopi – lopi ) menyiratkan bahwa wilayah Kabupaten Polewali Mandar berada dan setia pada kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Simbolisasi rangkaian bulir padi ini sebagai usulan momentum hari jadi Polewali mandar tepatnya tanggal 17 Agustus 2005.
4. Baju Pasangang
Sebagai latar belakang dari simbol Laut, Ombak, Sandeq, Burung dan Gunung. Dalam budaya Mandar baju ini hanya dipakai oleh seorang Perempuan yang telah dewasa ini melambangkan sebuah kepribadian yang tanagguh, mandiri, bertanggung jawab, dan siap menjaga Siri dan Lokkoq bagi keluarganya. Disamping itu baju pasangan ini berarti simbol keteguhan dan kasih sayang dalam kehidupan rumah tangga yang bermakna ” Sibali Parriq ” bagi kelangsungan hidup keluarga yang sangat di hayati dalam makna budaya mandar sampai kini.
Baju pasangan atau baju ”boko” dalam masyarakat mandar biasanya dipakai oleh wanita dewasa, dimana wanita dalam keluarga juga turut menunjang kehidupan keluarga dalam makna ”Sibali Parriq”.
5. Ibis Mandar Celebes
Ibis Mandar yang sedang terbang, nama ilmiah burung ini adalah Aramedopsis Platenis, nama inggerisnya adalah Celebes Reis dan nama indonesianya adalah Burung Mandar Sulawesi. Burung ini adalah jenis satwa yang khusus yang khas yang dilindungi oleh dunia ( World herritage ) oleh salah satu unit perlindungan satwa langka dari PBB. Burung ini hanya terdapat di Polewali Mandar dalam cagar alam Mampie – lampoko yang oleh rakyat setempat dikenal derngan nama ”Titiq Balang ” Jenis satwa ini bermakna keunggulan, Solidaritas, dengan kehidupan berkelompok ( saling menyayangi ).
6. Gunung Hijau
Gunung Hijau yakni Gunung ” Tammeundur ” 5 (lima) puncak lainnya adalah bukit bukit Tammeundur yang melebar sampai ke Kecamatan Tutallu, Kec. Tinambung, Kec. Campalagian, Kec. Wonomulyo, dan Polewali inilah kecamatan awal pembentuk Polewali Mamasa. Di gunung ini berisi berbagai sumber daya alam ( jenis mineral dan minyak dll ) Di seputar gunung ini terdapat hutan yang bermakna berbagai tanaman tanaman komoditi dan kayu serta komoditas eksport jenis kakao, kelapa dan lain lain. Darinya juga mengalir hulu hulu sungai yang mengairi hamparan sawah yang meberi makna bahwa Kabupaten Polewali Mandaradalah salah satu lumbung beras di Indonesia.
7. Sandeq
Di Puncak sandeq terdapat Bendera merah putih yang berarti Kab. Polewali Mandar adalah pendukung kokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebelum dan sesudah Proklamasi 1945 dimana di kabupaten ini berdiri sebuah laskar perlawanan rakyat yang konsisten di sebut Laskar Krismuda Mandar dibawah pimpinan seorang mahaputra haji Andi Depu, salah seorang pahlawan Nasional. Akar jiwa dari kepahlawanan orang orang Polewali Mandar terus dikenang oleh rakyatnya diantaranya, Ammana Iwewang dan Ammana Ipattolawali, Tokape dan lain lain. Jenis Perahu Sandeq yang bergerak secara dinamis yang digambarkan merupakan jenis perahu dalam budaya Austris yang digunakan oleh orang orang asia tenggara untuk berpindah dari daratan asia tenggara sampai pulau pulau Melanesia Austronesia di kawasan pasifik juga sampai ke Madagaskar di sebelah timur Afrika. Jenis perahu ini telah digunakan sejak 1500 SM dan dia mempunyai kekhasan dalam berlayar, lincah di atas ombak dan tetap melaju bila ia diterpa angin dari manapun arahnya.
Perahu Sandeq yang berwarna putih, adalah warna khas kemandaran yang bearti putih bersih siap terbuka untuk menghadapi perubahan yang terpatri dalam ungkapan budaya mandar yang berbunyi ” Ibannang pute meloq dicinggaq meloq dilango lango ”
8. Gelombang yang berjumlah 15 lekuk
Hal ini berarti bahwa dalam perjalanan mengarungi lautan kehidupan, sandeq tetap jaya dalam tantangan, dan 15 lekukan tersebut adalah 15 kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
9. Pita Merah dengan Warna Tulisan Putih
Pita merah dengan tulisan Sipamandaq berwarna putih melambangkan tekad dan slogan dari isi perjajiian allamungan batu di Luyo yang berarti saling menguatkan,
10. Allamungan batu di Luyo (Batu Luyo)
Batu Luyo tersebut tergambar di belakang dua daun dan tiga bunga melati ( beruq beruq)
11. Bunga Melati
Tiga kuntum melati putih bermakna tiga pilar yang kokoh, bersatu bersinerjik dalam mengawal pembangunan Kabupaten Polewali Mandar yaitu :
- Unsur Masyarakat
Sedangkan dua daun yang sepadan mempunyai makna masing masing dalam kebersamaan dan demokratis serta keutuhan dan gotong royong sebagaimana terdapat dalam filsafat Mandar berbunyi ” Anaqkodai Maraqdia Paqbanua Telopi ” yang berarti keutuhan yang seimbang dalam pemerintah dan rakyat dalam menata Polewali Mandar kedepan. Kesatuan Pemerintah dan Rakyat adalah mutlak adanya.