Upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa Galung Lombok Kabupaten Polman

02 Jan 2024 KEGIATAN
Warta
Kominfo SP Polewali Mandar- Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menggelar
Upacara Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa yang jatuh pada tanggal 11 Desember.
Momentum mengenang kembali perjuangan para Pahlawan di Kabupaten Polewali
Mandar mempertahankan kemerdekaan RI dari tangan penjajah Belanda, berlangsung
di Taman Makam Pahlawan Korban 40.000 Jiwa Desa Galung Lombok Kecamatan
Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Senin, 11 Desember 2023.
Upacara
dihadiri Bupati Polewali Mandar, Kapolres Polewali Mandar, TNI-Polri, ASN,
Veteran, dan tamu undangan lainnya. Setelah rangkaian upacara dilanjutkan
dengan melakukan tabur bunga di makam para pahlawan korban 40.000 jiwa.
Bupati
Polewali Mandar H. Andi Ibrahim Masdar mengatakan, Pemerintah Kabupaten
Polewali Mandar bersama dengan Pemerintah Kabupaten Majene akan bekerja sama
kembali membedah terkait sejarah korban 40.000 jiwa yang akan dituangkan
menjadi sebuah buku dan disalurkan ke sekolah-sekolah, sehingga generasi
selanjutnya dapat mengetahui sejarah korban 40.000 jiwa.
“Insyaallah
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama dengan Pemerintah Kabupaten Majene
akan menggali sejarah asal-usul korban 40.000 jiwa ini dan kemungkinan nanti
kami juga akan membicarakan bagaimana kita membuat buku untuk disebar di semua
SD dan SMP, supaya anak-anak kita tau betapa orang terdahulu kita berjuang
untuk meraih kemerdekaan ini, mereka dapat mempunyai rasa perjuangan, rasa
memiliki Indonesia di dalam jiwanya karena sekarang pendidikan sudah tidak ada
di sekolah, jadi dengan membuat buku-buku sejarah bisa membangkitkan kembali
semangat anak-anak kita, semangat jiwa Pancasilanya kembali, sehingga bagaimana
moralnya anak-anak kita dengan membaca buku dapat menjadi pemicu jiwanya untuk
selalu berbuat baik dan betul-betul mempebaiki kualitas dirinya agar tidak
menjadi orang miskin,“ jelas Bupati.
Tim Warta
Kominfo SP Polewali Mandar
Kegiatan Terbaru
Spektakuler, Sandeq Silumba 2025 Resmi Dilepaskan di Pantai Bahari Polman...
Warta Kominfo SP Polman – Pembukaan dan Pelepasan Sandeq Silumba 2025 spektakuler dan disambut penuh semangat, salah satu momen yang ditunggu setiap tahunnya di Provinsi Sulawesi Barat. Seremonial Pelepasan secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat Dr. H. Suhardi Duka, M.M pada Rabu Malam, 20 Agustus 2025, dan Pelepasan pada pagi hari Kamis, 21 Agustus 2025 di Pantai Bahari Kabupaten Polewali Mandar.Opening ceremony Sandeq Silumba 2025, diisi dengan berbagai rangkaian acara, termasuk ritual makkuliwa perahu sandeq, kemudian penarikan layar Perahu sandeq oleh Gubernur Sulawesi Barat sebagai simbol dimulainya Sandeq Silumba 2025.Sandeq Silumba Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Majene, dan Mamuju. Sandeq Silumba 2025 bukan hanya tentang perlombaan di atas laut, tetapi juga ada beberapa kegiatan, diantaranya yaitu Sandeq Silumba, Sandeq Night Market, dan Gerakan wisata bersih.Gubernur Sulawesi Barat Dr. H. Suhardi Duka, M.M mengatakan, Sandeq Silumba ini merupakan bentuk upaya melestarikan budaya, sekaligus untuk memperingati HUT RI Ke-80 Tahun.“Kedua kali pelepasan agar mereka tidak ketemu, dan kita sukses menjaga warisan budaya kita, yang kedua kita melihat menjadi momen wisata. Saya lihat juga sukses meningkatkan UMKM, dengan demikian satu kegiatan berdampak akan 3 hal dari tadi malam sampai siang hari ini, dan insyaallah sampai tanggal 26 Agustus yang akan datang. Ini bagian dari upaya kita untuk menghargai dan memperingati hari kemerdekaan 80 tahun Indonesia. Saya kira ini tetap kita jaga dengan baik supaya momen-momen pelestarian budaya terjaga dengan baik,” ungkap Gubernur Sulbar.Sejalan dengan ini, H. Samsul Mahmud Bupati Polewali Mandar menyampaikan bahwa kegiatan ini sangatlah luar biasa, dan Ia mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Sandeq Silumba yang ditempatkan di Pantai Bahari Polewali Mandar.“Terima kasih banyak atas kegiatannya pada malam hari ini bisa ditempatkan di Kabupaten Polewali Mandar, terutama di Pantai Bahari. Ini sangat luar biasa,” kata Bupati Polman.“Polewali Mandar khususnya kita di Sulawesi Barat ini adalah daerah maritim, dan Sandeq yang kita punya ini bukan hanya untuk melestarikan budaya, tetapi juga bisa memperkenalkan sampai ke tingkat internasional,” imbuh Bupati Polman.Adapun untuk tahun selanjutnya, Sandeq Silumba akan diselenggarakan dengan kolaborasi kabupaten, pihak Pemprov sebatas memfasilitasi, dan 3 kabupaten (Polewali Mandar, Majene, Mamuju) ini menjadi bagian di dalam event Sandeq selanjutnya.Ketua Dewan Pengarah (Sandeq Silumba), H. Syamsul Samad, S.IP., M.Si menjelaskan bahwa kegiatan Sandeq Silumba ini berjalan sesuai rencana, tepat pukul 07.30 WITA dilepas race pertama, dan Pelepasan ini dibagi menjadi 2 Race. “Grup yang pertama dipandu oleh Gubernur langsung memimpin start, kemudian race kedua oleh Bupati Polewali Mandar. Hari ini melewati etape dari Pantai Bahari Polewali Mandar menuju Pantai Pamboang Kabupaten Majene untuk etape pertama. Insyaallah besok istirahat dulu hari Jum’at, kemudian Sabtu start lagi dari etape Pamboang menuju Banua Cendana. Kemudian besoknya menuju Pantai Deking Kabupaten Mejene. Selanjutnya menuju ke Pantai Manakarra, dan terakhir di tanggal 26 akan mengelilingi Pulau Karampuang, di sana akan bersama Wakil Menteri Pariwisata,” jelasnya.Lebih lanjut Syamsul Samad, mengatakan bahwa selama penyelenggaraan Sandeq Silumba, kali ini merupakan peserta terbanyak, sebanyak 55 Sandeq atau sekitar 550 orang yang terlibat. Selain itu, Race ini dibagi 2 karena kondisi lokasi yang tidak memungkinkan untuk bersamaan dilepas 55 Sandeq tersebut. Malam setelah selesai finish akan langsung dilakukan penyerahan hadiah, dan untuk keamanan penyelenggaraan ini berkolaborasi dengan pihak Lanal, Kepolisian, Basarnas dan seluruh stakeholder lain termasuk kesehatan di setiap etape ada di siapkan tim medis dan keamanan.Turut hadir memeriahkan Sandeq Silumba Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar, Bupati Majene, Wakil Bupati Mamasa, OPD Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Polewali Mandar, Forkopimda Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Polewali Mandar, serta masyarakat umum yang ikut antusias menyaksikan Pelepasan Sandeq. Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...
Meriah, Silaturahmi Kemerdekaan HUT ke-80 RI di Polman, Passayang Sayang Menghibur Masyarakat ...
Silaturahmi Kemerdekaan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 berlangsung meriah di Lapangan Pancasila Pekkabata Polewali, Senin malam 18 Agustus 2025, Hadir Paskibraka Tahun 2025. Semarak, Stand Kuliner UMKM OPD lingkup Pemkab Polewali Mandar.Ketua Panitia HUT RI ke-80, Mohammad Jumadil.,ST.,M.AP dalam laporannya menyampaikan bahwa sejak dibentuknya panitia pada 31 Juli lalu, berbagai agenda langsung dijalankan. Mulai dari sosialisasi edaran Mensesneg RI tentang pengibaran bendera merah putih, pemasangan umbul-umbul, hingga pengibaran bendera yang mendapat apresiasi masyarakat sejak 1 Agustus."Meski dengan waktu singkat, panitia bersama tim kolaborasi dan inovasi sukses menggelar beragam kegiatan semarak, di antaranya Car Free Day dengan jalan sehat, senam massal, pemeriksaan kesehatan gratis, pemeriksaan hewan peliharaan gratis, literasi, hingga aksi bersih pantai dan bawah laut." JelasnyaKegiatan sosial juga dilakukan melalui program Bedah Rumah Merdeka bagi anak disabilitas di Kampung Ujung yang terwujud atas sinergi Pemkab Polewali Mandar, perguruan tinggi, dan sponsor. Selain itu, panitia juga melakukan kerja bakti di Taman Makam Pahlawan Rea Timur dalam rangka renungan suci, serta Jumat Bersih di Lapangan Pancasila demi memastikan upacara detik-detik proklamasi berjalan khidmat. Gerakan menanam pohon bersama komunitas pecinta alam Mapia turut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan.Puncak peringatan ditandai dengan pengukuhan Paskibraka, upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih yang berjalan lancar, serta suksesnya putra-putri terbaik Polewali Mandar melaksanakan tugas sakral tersebut.Kemeriahan HUT RI ke-80 semakin terasa dengan adanya lomba kebersihan kelurahan dan desa yang diperpanjang hingga 31 Agustus, serta pesta rakyat yang menghadirkan stand kuliner dari setiap OPD lingkup Pemkab Polewali Mandar.Penampilan budaya khas mandar passayang sayang timmkesenian Polewali mandar pada peresmian jalur silopo Fahri Fadli. S.E Ketua DPRD kabupaten Polewali mandar, mnomen sangat bersejarah bagi kami, kegiatan ini luar biasa tahun ini sebab pemkab dan forkopimda dan masyarakat merayakan kemerdekaan bersama," Apresiasi menghadirkan pelaku UMKM, sesuai visi misi bagaiman meningkatkan ekonomi di Polewali mandar, Khususnya paskibraka apresiasi spesial selamat telah bertugas dengan maksimal, agar kedepan perlu dibuatkan prasasti atau moumen Andi depu yang diakui negara Polewali mandar memiliki pejuang kedepan apresiasi yang besemangat sehingga Polman dapat lebih maju kedepan, Jauh lebih baik."SebutnyaKhususnya paskibraka apresiasi spesial selamat telah bertugas dengan maksimal, agar kedepan perlu dibuatkan prasasti atau moumen Andi depu yang diakui negara Polewali mandar memiliki pejuang kedepan apresiasi yang besemangat sehingga Polman dapat lebih maju kedepan Jauh lebih baik Penghargaan Juara dua lomba vokal grup penyuluh KB polman, kemudian apresiasi kepada 12 Orang, pelaku usaha industri menengah dominasi Ibu Rumah Tangga, diberikan langsung Bupati dan Wakil Bupati Polewali mandar sertifikat Merek dari Kementrian Hukum RI Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...
Inovasi IoT Mahasiswa KKN-PPM UGM Arung Campalagian untuk Monitoring Suhu Sarang Penyu di Pantai Ba’batoa...
Di ujung barat Sulawesi Barat, tepatnya di Pantai Ba’batoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, berdiri sebuah organisasi nirlaba bernama Laut Biru. NGO ini berfokus pada pelestarian ekosistem laut, mulai dari konservasi penyu, konservasi terumbu karang, pemilahan sampah laut, hingga penanaman mangrove.Dalam upaya melestarikan penyu, Laut Biru mencatat tingkat keberhasilan penetasan telur mencapai 90 persen—angka yang patut dibanggakan. Namun, di balik keberhasilan tersebut, muncul persoalan baru: sebagian besar tukik yang menetas adalah betina. Fenomena ini terjadi karena suhu pasir di sarang penyu cenderung hangat, berkisar antara 28–30°C, yang lebih banyak menghasilkan tukik betina. Sebaliknya, tukik jantan terbentuk pada suhu lebih rendah, yakni 26–28°C.Sayangnya, Laut Biru belum memiliki perangkat untuk memantau suhu pasir sarang secara akurat dan berkelanjutan. Menjawab tantangan tersebut, 3 Mahasiswa dari tim KKN PPM UGM Arung Campalagian; Rizal Kurniawan Saputra (Teknik Elektro), Salma Nur Jihan (Teknologi Rekayasa Internet) dan Wahyudi Maulana (Teknik Fisika), berinisiatif membuat prototipe alat pemantau suhu berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu menampilkan data secara real- time. Alat yang dikembangkan menggunakan mikrokontroler ESP32 sebagai pusat kendali, serta dua sensor utama: DHT22 untuk mengukur suhu udara sekitar sarang, dan DS18B20 yang ditanam di dalam pasir untuk memantau suhu sarang secara langsung. Data suhu kemudian dapat dipantau secara daring, sehingga pihak Laut Biru bisa mengambil langkah antisipasi, misalnya mengatur naungan atau kelembapan, guna menyeimbangkan rasio kelamin tukik.Dengan inovasi ini, diharapkan konservasi penyu di Pantai Ba’batoa tidak hanya mempertahankan tingkat penetasan yang tinggi, tetapi juga menjaga keseimbangan populasi jantan dan betina demi keberlanjutan spesies di masa depan. Penulis : Rizal Kurniawan Saputra, Salma Nur Jihan, Wahyudi Maulana...
Selengkapnya...
Sirup Manis dari Desa Lapeo: Inovasi Mahasiswa KKN-PPM UGM Olah Air Kelapa Jadi Produk Bernilai Tambah...
Desa Lapeo di Kecamatan Campalagian, Sulawesi Barat, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi kelapa sangat melimpah. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu permasalahan utama adalah air kelapa yang seringkali hanya dibuang begitu saja tanpa diolah, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap. Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan program kerja inovatif berupa pelatihan pembuatan sirup dari air kelapa.Program ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi lingkungan serta keinginan untuk mengangkat potensi desa. Selain mengurangi limbah air kelapa, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil alam sekitar. Dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, air kelapa yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Melalui pemberdayaan masyarakat, diharapkan akan tercipta perputaran ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan di Desa Lapeo.Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Pantai Babatoa Lapeo, sebuah lokasi yang menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 mengundang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di sekitar pantai. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi UMKM untuk mengembangkan produk olahan lokal dengan memanfaatkan potensi yang ada.Selama pelatihan, peserta diajak untuk langsung mempraktikkan cara mengolah air kelapa menjadi sirup. Proses dimulai dari pemilihan air kelapa yang baik, kemudian dilakukan penyaringan, perebusan dengan tambahan bahan alami, hingga akhirnya menghasilkan sirup berwarna menarik yang siap dikemas dalam botol. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga Desa Lapeo.Antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini terlihat sangat tinggi. Banyak warga yang aktif bertanya mengenai teknik pembuatan, cara penyimpanan, hingga strategi pemasaran produk sirup kelapa. Salah satu warga bahkan menyampaikan bahwa produk ini dapat dijual di warung, menunjukkan bahwa mereka langsung melihat peluang nyata dari pelatihan ini. Lebih lanjut, beberapa warga juga mengusulkan untuk menambahkan logo pada kemasan agar produk terlihat lebih menarik dan profesional.Dengan harga bahan baku yang murah dan mudah diperoleh, sirup air kelapa memiliki prospek yang cukup cerah untuk dijadikan usaha rumahan. Selain itu, produk ini juga memiliki nilai jual yang tinggi karena termasuk dalam kategori minuman sehat dan alami. Dengan sedikit inovasi dalam pengemasan, sirup kelapa berpotensi menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional.Program KKN Arung Campalagian 2025 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan hasil alam sekitar. Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini juga menanamkan semangat kemandirian dan kreativitas pada warga Desa Lapeo. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan lahir generasi wirausaha baru yang mampu membawa perubahan positif bagi perekonomian desa.Inovasi sederhana yang dilakukan mahasiswa KKN Arung Campalagian 2025 ini menunjukkan bahwa solusi terhadap permasalahan lingkungan dapat sekaligus menjadi peluang ekonomi baru. Air kelapa yang sebelumnya dianggap limbah kini menjadi produk unggulan desa yang bernilai jual. Dengan dukungan masyarakat dan keberlanjutan program, Desa Lapeo berpotensi menjadi contoh desa inovatif dalam pengolahan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi. #KKN-PPMUGM #ArungCampalagian #DesaLapeo #SirupAirKelapa #PembangunanPartisipatif #DesaMaju #KecamatanCampalagian...
Selengkapnya...