Pemkab Polman Gelar Sosialisasi Anti Pungutan Liar dan Gratifikasi
14 May 2025 BERITA
Warta Kominfo SP Polewali Mandar -
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dalam hal ini Inspektorat
Kabupaten Polman bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Polman, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Polres Polman, menggelar kegiatan Sosialisasi
Anti Pungutan Liar dan Gratifikasi di Ruang Pola Kantor Bupati Polman, Rabu (14/5/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Polman, Hj. Andi Nursami
Masdar dan dihadiri oleh Kepala Sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Polman.
Dengan tema "Kita Harus Membiasakan
yang Benar Bukan Membenarkan yang Biasa", sosialisasi ini bertujuan
meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya pungutan liar dan
gratifikasi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menerapkan praktik-praktik
yang bersih dan transparan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya sengaja dengan teman mereka
mengeksplor peran masyarakat dalam rangka, karena kita tau anggaran pendidikan
itu sangat terbatas, itu perlu kreatifitas sekolah, kenapa sekarang heboh
mengenai pungutan karena kita tau bahwa sekolah itu sudah gratis. Jadi saya
sengaja mengangkat bagaimana mereka memaksimalkan peran masyarakat, dengan cara
kita meminta untuk bermitra dengan baik dengan komite sekolah yang ada di
masing-masing sekolah, membuat proposal misalkan ke lembaga, sepanjang itu
sifatnya sukarela," jelas Kepala Kejaksaan Negeri Polman, Jendra Firdaus,
S.H., M.H.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah, H.
Ahmad Saifuddin, S.H., M.M., menekankan pentingnya komitmen mencegah dan
memberantas korupsi serta meningkatkan integritas.
"Tujuannya pertemuan ini cyber pungli
dan gratifikasi, Pak Waka tadi sudah menjelaskan bahwa kunjungan kita ini
adalah bagaimana, apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat ke depan, yang saya
lihat para kepala sekolah ini, tujuannya adalah menyampaikan sosialisasi
masalah cyber pungli, tujuannya adalah pencegahan agar tidak terjadi korupsi di
sekolah sekolah. Tadi dijelaskan Pak Kajari, tujuan ini pencegahan dan
penindakan. Lagi satu gelombang, kita akan laksanakan sosialisasi ke
sekolah-sekolah SD dan SMP," ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi
para Kepala Sekolah untuk belajar dan berdiskusi tentang cara-cara mencegah
pungutan liar dan gratifikasi, serta memahami konsekuensi hukum dan dampak
negatifnya terhadap pembangunan daerah.
"Kemarin kami sosialisasikan, tidak
ada lagi pungli di sekolah, dipisahkan mana penerimaan siswa baru dan mana
pemberian seragam dan kami menghimbau kepada sekolah jangan dulu pengadaan
seragam sekolah untuk menghindari
daripada adanya pungli. Boleh ada perpisahan disekolah tapi tidak ada pungutan
apapun, dikreasikan sendiri, tadi Kajari sudah menjelaskan mana pungli, mana
sumbangan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, A. A. Rajab, S.H.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan
masyarakat dapat lebih aware tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas
dalam pemerintahan, serta dapat berkontribusi pada terciptanya pemerintahan
yang bersih dan transparan di Kabupaten Polman.
"Ke depan mungkin ada penerimaan siswa
baru, kita ditunjuk sebagai cyber pungli untuk mensosialisasikan, hal-hal apa
saja yang kiranya mencegah pungutan liar terhadap penerimaan siswa baru. Tentunya
ada batasan atau aturan yang harus dipatuhi, tadi juga banyak antusias dari
para kepala sekolah menanyakan. Jadi kewaspadaan dari kepala sekolah di Polman,
terkait hal tersebut betul-betul peduli, jangan sampai terjerat tindak pidana,"
tutup Wakapolres Polman, Kompol Kemas Aidil Fitri, S.H., S.I.K., M.M.
Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar
Kegiatan Terbaru
Pemkab Polman Gelar Sosialisasi Anti Pungutan Liar dan Gratifikasi...
Warta Kominfo SP Polewali Mandar - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Polman bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Polman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Polres Polman, menggelar kegiatan Sosialisasi Anti Pungutan Liar dan Gratifikasi di Ruang Pola Kantor Bupati Polman, Rabu (14/5/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Polman, Hj. Andi Nursami Masdar dan dihadiri oleh Kepala Sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Polman. Dengan tema "Kita Harus Membiasakan yang Benar Bukan Membenarkan yang Biasa", sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya pungutan liar dan gratifikasi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menerapkan praktik-praktik yang bersih dan transparan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya sengaja dengan teman mereka mengeksplor peran masyarakat dalam rangka, karena kita tau anggaran pendidikan itu sangat terbatas, itu perlu kreatifitas sekolah, kenapa sekarang heboh mengenai pungutan karena kita tau bahwa sekolah itu sudah gratis. Jadi saya sengaja mengangkat bagaimana mereka memaksimalkan peran masyarakat, dengan cara kita meminta untuk bermitra dengan baik dengan komite sekolah yang ada di masing-masing sekolah, membuat proposal misalkan ke lembaga, sepanjang itu sifatnya sukarela," jelas Kepala Kejaksaan Negeri Polman, Jendra Firdaus, S.H., M.H.Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah, H. Ahmad Saifuddin, S.H., M.M., menekankan pentingnya komitmen mencegah dan memberantas korupsi serta meningkatkan integritas. "Tujuannya pertemuan ini cyber pungli dan gratifikasi, Pak Waka tadi sudah menjelaskan bahwa kunjungan kita ini adalah bagaimana, apa yang kita lakukan ini bisa bermanfaat ke depan, yang saya lihat para kepala sekolah ini, tujuannya adalah menyampaikan sosialisasi masalah cyber pungli, tujuannya adalah pencegahan agar tidak terjadi korupsi di sekolah sekolah. Tadi dijelaskan Pak Kajari, tujuan ini pencegahan dan penindakan. Lagi satu gelombang, kita akan laksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah SD dan SMP," ujarnya.Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para Kepala Sekolah untuk belajar dan berdiskusi tentang cara-cara mencegah pungutan liar dan gratifikasi, serta memahami konsekuensi hukum dan dampak negatifnya terhadap pembangunan daerah."Kemarin kami sosialisasikan, tidak ada lagi pungli di sekolah, dipisahkan mana penerimaan siswa baru dan mana pemberian seragam dan kami menghimbau kepada sekolah jangan dulu pengadaan seragam sekolah untuk menghindari daripada adanya pungli. Boleh ada perpisahan disekolah tapi tidak ada pungutan apapun, dikreasikan sendiri, tadi Kajari sudah menjelaskan mana pungli, mana sumbangan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, A. A. Rajab, S.H.Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aware tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, serta dapat berkontribusi pada terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan di Kabupaten Polman."Ke depan mungkin ada penerimaan siswa baru, kita ditunjuk sebagai cyber pungli untuk mensosialisasikan, hal-hal apa saja yang kiranya mencegah pungutan liar terhadap penerimaan siswa baru. Tentunya ada batasan atau aturan yang harus dipatuhi, tadi juga banyak antusias dari para kepala sekolah menanyakan. Jadi kewaspadaan dari kepala sekolah di Polman, terkait hal tersebut betul-betul peduli, jangan sampai terjerat tindak pidana," tutup Wakapolres Polman, Kompol Kemas Aidil Fitri, S.H., S.I.K., M.M. Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...Calon Jemaah Haji Kloter 19 Sulbar Dilepas Wakil Bupati Polman...
Sebanyak 386 calon jemaah haji dari berbagai kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang tergabung dalam Kloter 19 resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci. Pelepasan jemaah dilaksanakan pada Selasa (13/5/2025), dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Polewali Mandar, Hj. Andi Nursami Masdar.Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan harapan agar seluruh jemaah haji tiba dengan selamat di tanah suci, menjalankan ibadah dengan khusyuk, serta kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan membawa predikat haji yang mabrur.“Hari ini pemberangkatan Kloter 19 calon haji, gabungan dari beberapa kabupaten. Harapan kami kepada seluruh jemaah, semoga tiba dengan sehat dan menjadi haji yang mabrur. Pesan saya, fokuslah pada ibadah. Jadi, insya Allah, haji akbar dapat diperoleh hingga kembali ke tanah air dengan selamat,” ujar Hj. Andi Nursami.Lebih lanjut, ia juga memberikan pesan kepada seluruh petugas haji untuk senantiasa memberikan perhatian maksimal kepada para jemaah, khususnya dalam menjaga kesehatan, terutama menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji, yaitu Wukuf di Arafah.Sementara itu, Ketua Kloter Sulbar, Kustianingsih, S.HI., M.Pd.I, menjelaskan rincian jemaah Kloter 19 yang berasal dari beberapa kabupaten di Sulbar, yaitu:Polewali Mandar: 214 orangPasangkayu: 110 orangMamasa: 15 orangMamuju: 4 orangMajene: 3 orangKustianingsih juga menyampaikan bahwa jumlah total Kloter 19 terdiri dari 386 jemaah, dengan rincian petugas haji PPIH sebanyak 4 orang, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) 2 orang, ketua kloter 1 orang, dan pembimbing ibadah haji. Selain itu, jumlah jemaah lansia dalam kloter ini mencapai 67 orang.“Dari Asrama Haji Sudiang Makassar, jemaah akan diberangkatkan menuju Madinah pada 14 Mei 2025, sebagai bagian dari gelombang pertama,” ungkap Kustianingsih. Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...UPTD SMKN 1 Polewali Gelar Pengambilan Sumpah Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian ...
Polewali, 10 Mei 2025 - UPTD SMKN 1 Polewali menggelar Upacara Pengambilan Sumpah Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian Angkatan VIII Jurusan Farmasi di Ruang Pola Kantor Bupati, Sabtu (10/5/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kabupaten Polman, Pengawas Satuan Pendidikan Provinsi Sulbar, Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Kepala UPTD SMKN 1 Polewali, Ketua Program Keahlian UPTD SMKN 1 Polewali, Rohaniawan, serta siswa-siswi dan tamu undangan.Kegiatan ini merupakan momen penting dalam perjalanan pendidikan siswa, menandai komitmen dan dedikasi mereka dalam bidang kefarmasian. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menunjukkan dukungan besar terhadap pendidikan dan pengembangan kompetensi siswa di bidang kefarmasian. Dalam sambutannya, KASI Pembina SMK Cabdin Wilayah 1, Muhammad Itfan, S.E., MM menyampaikan apresiasi kepada siswa yang telah menyelesaikan tugas sebagai siswa dan bersiap untuk mengabdikan diri di bidang kefarmasian. Beliau juga menekankan pentingnya profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugas sebagai asisten tenaga teknis kefarmasian."Pengambilan sumpah ini bukan sekedar seremonial belaka, melainkan sebuah komitmen dan tanggung jawab besar yang harus diemban dengan penuh kesungguhan dan profesionalisme. Adik adik akan berperan sebagai asisten tenaga kefarmasian, membantu para apoteker dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat. Ketelitian, kejujuran dan rasa tanggung jawab yang tinggi sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas ini," Jelasnya.Hal senada dikatakan Irmayanti selaku Ketua Program Keahlian Farmasi UPTD SMKN 1 Polewali, dirinya berharap agar para lulusan dapat menjadi generasi yang handal dan profesional dibidangnya."Anak anakku sekalian, jangan pernah lupa akan sumpah yang kalian ucapkan hari ini dan jadikan itu sebagai pedoman dalam setiap langkah kalian kedepannya. Alhamdulillah, program keahlian Farmasi UPTD SMKN 1 Polewali telah menyelesaikan 8 angkatan lulusan farmasi yang akan diharapkan akan menjadi generasi yang handal, profesional, punya masa depan yang cerah dan dapat melanjutkan pendidikan dan berwirausaha," kata Irmayanti.Program Keahlian Farmasi SMKN 1 Polewali diharapkan dapat menjadi bekal bagi para siswa yang telah lulus, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta meningkatkan kemampuan dan peluang karir. " Perlu saya smapaikan bahwa di SMKN 1 Polewali itu membina 6 potensi keahlian, salah satu didalamnya itu adalah kompetensi kefarmasian yang saat ini dilakukan upacara penyumpahan, satu satunya jurusan yang harus di sumpah ketika dia mau menyelesaikan studinya, kenapa disumpah dalam artian ketika dia menerima resep dari dokter, biasa ada hal yang tidak bisa diexpose keluar kepada pasyen, itu dirahasiakan, kemudian yang kedua farmasi hanya buka satu kelas saja, disebabkan karena terus terang, sejak berdirinya jurusan farmasi dan sudah angkatan kedelapan penamatan l, itu baru dua tahun ada guru tetapnya, jadi kami menggunakan guru honorer, itu menyebabkan kami buka hanya dua kelas karena tenaga pengajarnya sangat kurang, apa guna kita buka banyak kalau tenaga pengajar kurang, kami utamakan kualitas dan kuantitas, SMK harus siap kerja, alumni sekarang sudah banyak yang di universitas dan dunia usaha, karena memang motor dari SMK itu siap kerja, jadi di SMK itu semua jurusan yang ada dunia usaha semua terpakai. Harapan saya supaya anak anak kita yang selesai ini bisa lanjut bisa mengambil dan mencari ilmu yang lebih tinggi lagi " Jelas Kepala UPTD SMK Negeri 1 Polewali, Drs. Mustari, M. Pd. Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar ...
Selengkapnya...Pemkab Polman Gelar Intervensi Anak Tidak Sekolah, Bupati Tekankan Komitmen Kolektif...
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menggelar kegiatan Intervensi Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Apresiasi Transformasi Digital Pendidikan Tahun 2025 di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (8/5/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Polewali Mandar H. Samsul Mahmud, sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait, para kepala sekolah, guru, serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.Dalam arahannya, Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, menegaskan pentingnya komitmen kolektif seluruh pihak dalam menyelesaikan permasalahan ATS di wilayah masing-masing. “Hari ini penekanannya adalah soal anak tidak sekolah. Kami panggil hampir semua kepala sekolah dan guru, hadir bersama dan punya komitmen menyelesaikan ATS di wilayah masing-masing,” tegasnya.Bupati menyebut bahwa masalah anak tidak sekolah di Polewali Mandar banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dan akses pendidikan yang belum merata. Angka ATS di Kabupaten Polewali Mandar masih tergolong tinggi.Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar, A. A Rajab, SH, yang menyampaikan bahwa jumlah anak tidak sekolah masih berkisar pada angka 10 ribu. “Banyak anak-anak kita yang sebenarnya sudah masuk kembali ke sekolah, tapi masih tercatat dalam data ATS. Sebenarnya, data ATS kita tidak sampai 12 ribu,” ujarnya.Sebagai langkah solusi, saat ini telah tersedia jalur pendidikan non-formal melalui program Paket A dan B. “Kita sudah masukkan ke pembelajaran sekolah non-formal, ada 200 anak untuk Paket A dan 350 anak untuk Paket B,” tambahnya.Di kesempatan ini secara resmi data anak tidak sekolah dikembalikan pada PKBM. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam mempercepat pengurangan angka ATS dan menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak di daerah ini. Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar...
Selengkapnya...